Rangkaian pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke 45, ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry Plus Three (AMAF+3) ke 23, ASEAN Japan Ministers on Agriculture and Forestry Meeting (the AJMAF Meeting) dan ASEAN China Ministerial Meeting on Sanitary and Phytosanitary Cooperation ke 8 (the 8th ASEAN China MM on SPS) digelar di Kuala Lumpur pada 2 6 Oktober 2023. Dalam keterangan yang diterima, pertemuan didahului dengan pertemuan tingkat Senior Officials (PrepSOM AMAF dan PrespSOM AMAF+3) yang diikuti oleh seluruh perwakilan negara ASEAN, mitra dialog ASEAN yakni China, Korea dan Jepang, serta Timor Leste yang untuk pertama kalinya bergabung dalam pertemuan ini sebagai observer. Pertemuan dipimpin Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu, Minister of Agriculture and Food Security Malaysia, selaku AMAF Leader.
Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Badan Karantina Nasional, ini dipimpin oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi sebagai alternate AMAF Indonesia, dan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Ade Candradijaya sebagai Contact Point SOM AMAF Indonesia. Sementara pada pertemuan 8th ASEAN – China MM on SPS dipimpin oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang Wahyu Dwiantoro. Dalam sambutannya di pertemuan AMAF ke 45, Dedi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh negara ASEAN atas dukungannya terhadap ASEAN Leaders Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis yang telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 43 tanggal 5 September 2023 di Jakarta.
Di Ambang Perang Lawan Hizbullah Lebanon, Pejabat di Israel Minta Warga Menimbun Makanan Israel Rekrut 100 Ribu Pekerja India Saat Ribuan Tentara Zionis Tewas Hizbullah Gagalkan Serangan Israel ke Lebanon, Pasukan IDF Tewas Dirudal
Kebinet Perang Israel Mau Rapat di Utara, Pangkalan Militer Meron Malah Kena Lagi Rudal Hizbullah Israel Pakai Bom Fosfor Putih ke Lebanon, Drone Hizbullah Balas Hantam Iron Dome Jurgen Klopp Resmi Tinggalkan Liverpool, Xabi Alonso dan Lima Kemungkinan Pengganti Pelatih The Reds
Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 "Pada KTT ASEAN di Jakarta beberapa mitra dialog seperti Australia, Tiongkok dan Kanada juga telah menyatakan komitmennya untuk mendukung ASEAN dalam implementasi deklarasi ini," kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu (7/10/2023). Selanjutnya, Dedi menegaskan pentingnya untuk mendorong seluruh badan sektoral AMAF untuk mulai mengidentifikasi program aksi yang potensial serta kerja sama strategis dengan mitra dialog untuk mengimplementasikan secara konkret deklarasi tersebut.
Pada pertemuan ini, para Menteri Pertanian ASEAN mencatat kemajuan kegiatan dan mengesahkan beberapa dokumen, diantaranya 17 dokumen untuk di adopsi, dan 7 dokumen untuk di notasi, termasuk capaian kerjasama ASEAN tahun 2023 serta menyetujui rencana kerja AMAF untuk tahun bidang pangan, peternakan, pangan asal tumbuhan, perikanan, kehutanan, litbang pertanian, penyuluhan dan pelatihan pertanian, promosi produk pertanian, dan pengaturan pengakuan bersama produk pertanian. "Pertemuan juga menyetujui usulan 2 (dua) Priority Economic Deliverables (PEDs) Laos sebagai Ketua ASEAN 2024 yang terdiri dari pengembangan rencana aksi untuk implementasi peoman pertanian berkelanjutan ASEAN; dan strategi atau panduan mengurangi pembakaran tanaman untuk mendukung implementasi strategi netralitas karbon ASEAN," kata dia Para Menteri Pertanian AMAF mendorong kolaborasi terkait perubahan iklim dengan berbagi praktik, pengalaman dan pengetahuan terbaik, transfer teknologi, dan peningkatan kapasitas dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta pengurangan risiko bencana.
"ASEAN terus berkomitmen dalam meningkatkan kerja sama perubahan iklim antar negara anggota ASEAN dalam mewujudkan kawasan yang berketahanan iklim dan rendah karbon," ujarnya Pada pertemuan itu, seluruh negara ASEAN menyampaikan dukungan dan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang atas usulan kerja sama Enhancing Resilient and Sustainable Agriculture and Food Systems for Ensuring Regional Food Security yang kemudian disebut MIDORI Cooperation Plan sebagai bentuk perayaan 50 tahun hubungan ASEAN dengan Jepang. "Dengan dukungan teknologi dan pengalaman yang dimiliki oleh Jepang, kerjasama ini akan berfokus pada kesesuaian dan kebutuhan teknologi dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan yang akan dikembangkan melalui sejumlah kegiatan," kata Dedi.
Adapun kegiatan itu di antaranya Pengembangan, demonstrasi dan diseminasi teknologi untuk membangun pertanian dan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan melalui inovasi, peningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). "Pengembangan sumber daya manusia untuk membangun sistem pertanian, kehutanan dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan, dan dukungan dalam implementasi ASEAN Regional Guidelines for Sustainable Agriculture in ASEAN. Dedi menyampaikan optimismenya terhadap proyek MIDORI, dalam membuka jalan menuju pembangunan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan, lebih khusus lagi dalam hal peningkatan produktivitas pangan dan produksi pertanian, sekaligus mengurangi beban lingkungan dengan mempromosikan pertanian yang inovatif.
"Proyek kerja sama ini juga sangat sejalan dan menjadi salah satu bentuk implementasi nyata dari ASEAN Leaders Declaration in Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis, yang salah satunya menekankan pentingnya penguatan ketangguhan dan keberlanjutan jangka panjang Agri food System di Kawasan ASEAN," katanya Sementara pada pertemuan AMAF+3, Dedi bersama dengan AMAF Leaders lainnya menyampaikan apresiasinya atas perkembangan implementasi kerja sama ASEAN Plus Three Cooperation Strategy (APTCS) Framework on Food, Agriculture, and Forestry dan mendorong Negara APT untuk terus mendukung strategi strategi utama Kerjasama ASEAN bidang pertanian, pangan dan kehutanan di ASEAN. "Mencakup promosi pertanian sirkular dan berkelanjutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, pengurangan penggunaan agrokimia berbahaya, dekarbonisasi, pemanfaatan teknologi digital, memerangi resistensi Antimicrobial, dan menjamin keberlanjutan sumber daya tanah dan air," katanya.
Secara khusus, Dedi mengatakan bahwa Indonesia juga mengapresiasi ASEAN – China Action Plan on Green Agricultural Development dan ASEAN – China Joint Statement on Food Security Cooperation yang telah diadopsi oleh para Leaders pada tahun 2022. "Yang mana itu menekankan dukungan Pemerintah China untuk ketahanan pangan Kawasan melalui berbagai kolaborasi antara kedua pihak. Kepada Pemerintah Jepang atas inisiasi dukungannya yang tercermin melalui Rencana Kerjasama Midor, serta kepada Pemerintah Korea, atas dukungan yang dilakukan melalui berbagai proyek yang melengkapi program program pangan dan pertanian, seperti Establishing Real – Time ASEAN Food Security Information Network," kata dia Selanjutnya pada pertemuan ke 8 ASEAN– China on SPS, Delegasi Indonesia yang pada kesempatan ini dipimpin oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang Wahyu Dwiantoro menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi Plan of Action 2022 2023, dan mendukung pengesahan Plan of Action Kerjasama ASEAN Tiongkok di bidang SPS untuk tahun 2024 2025.
Selanjutnya, dengan ditandatanganinya MOU ASEAN China on SPS Cooperation oleh seluruh AMS tahun lalu, Indonesia optimis bahwa MoU ini akan memperdalam kerja sama kita di bidang SPS dalam menjamin ketahanan pangan termasuk keamanan pangan di kawasan. "Kami berharap MoU ini dapat mengakomodasi mekanisme transparansi dan kesetaraan yang lebih baik dalam penerapan langkah langkah SPS antara ASEAN dan Tiongkok sejalan dengan Perjanjian SPS WTO," kata Bambang.