Mohammed al Bukhaiti, anggota Biro Politik Ansarullah, dari Kelompok Muslim Syiah Houthi membantah pernyataan Amerika Serikat yang disebutnya menciptakan cerita mereka menyelamatkan sebuah kapal komersial dari militan di Teluk Aden. Pejabat Houthi tersebut menegaskan, lokasi di mana aksi tersebut diduga dilakukan, bukanlah tempat yang cocok untuk operasi penangkapan. Al Bukhaiti melanjutkan, pihaknya juga menyangkal narasi Amerika tentang peristiwa tersebut, di mana Pentagon mengklaim bahwa ada dua rudal balistik ditembakkan ke USS Mason, yang menanggapi panggilan darurat Central Park.
Pejabat tersebut mengungkap Amerika berbohong dengan menyatakan bahwa kedua rudal tersebut jatuh 10 mil dari sasaran yang dituju, USS Mason. Al Bukhaiti menjelaskan, rudal balistik Yaman yang menargetkan sasaran kapal angkatan laut yang bergerak dilengkapi dengan sistem panduan aktif dan mampu mengubah lintasannya. Pejabat tersebut menegaskan kembali bahwa Angkatan Bersenjata Yaman “hanya menargetkan kapal kapal milik entitas Zionis."
"Kami memperingatkan negara negara lain untuk tidak ikut campur dalam operasi Angkatan Bersenjata Yaman, yang bertujuan untuk mendukung Palestina dan rakyatnya yang tengah diserang oleh Israel. Musda KNPI Aceh Barat Dilaksanakan Akhir Agustus 2023 Jelang Pemilu 2024, DPD Demokrat Jabar Bekali dan Latih Ratusan Saksi, Saksi Harus Berani Bicara
KNPI Aceh Timur Siap Sukseskan Musda ke XIV Partai Politik Harus Beradaptasi Houthi Bantah Narasi Heroik AS Selamatkan Kapal di Teluk Aden: Tak Mungkin Rudal Kami Meleset 10 Mil
Bu Kades Ngamuk Ayam Rp4,5 Juta Dicuri, Mbah Suyatno Tempuh Jalur Hukum: Diberi Rp1 M Pun Tak Kuakui Halaman 4 Sebelumnya, pada hari Minggu, Pentagon mengatakan kapal perang mereka, USS Mason menuntut pembebasan Kapal tanker Central Park, setelah itu lima orang bersenjata keluar dari kapal dan berusaha melarikan diri melalui perahu kecil. “MASON mengejar para penyerang sehingga mereka akhirnya menyerah,” kata rilis tersebut, seraya mencatat bahwa awak Central Park selamat,” kata Pentagon pada hari Minggu.
Menariknya, Pentagon menyatakan pada hari Senin bahwa upaya baru baru ini untuk merebut kapal di Teluk Aden pada hari Minggu tidak dilakukan oleh Yaman dan tampaknya dilakukan oleh perompak bersenjata Somalia.